Hosting Gratis
****Selamat Datang Website Pribadi Hidup Adalah Anugrah ****

KETIDAK PEKAAN GURU-GURU DI PEDALAMAN PAPUA

Written By Yupitoko on Sabtu, 07 Januari 2012 | 19.37

KETIDAK PEKAAN GURU-GURU DI PEDALAMAN PAPUA


Pemerintah Provinsi Papua membuka pemekaran Kabupaten, Distrik, Desa, SD, SMP, SMA/K melalui dana OTSUS di berbagai pelosok Papua. Pemerintah berpikir bahwa pendidikan di pedalaman Papua sudah maju. Dalam faktanya yang terjadi di Papua saat ini masih belum maksimal pendidikan yang berkualitas di Papua. Hal ini, membodohi genersi kedepan Papua karena guru-guru yang di tugaskan oleh pemerintah daerah di pelosok Papua mereka tidak mengajar dengan baik. Salah satu contoh yang saat ini menonjol adalah:


1. Selama satu bulan para guru mengajar satu hari.

2. Hari yang lain mereka membuang waktu turun ke kota.

Kami Mahasiswa Papua menghimbahukan kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten harus memperhatikan dan mengunjungi setiap sekolah di pedalaman. Pemerintahan Kabupaten harus mengadakan observasi di setiap sekolah di pedalaman papua. Dengan mengadakan observasi tersebut pemerintah dapat mengetahui apakah guru-guru mengajar dengan baik atau tidak, kalau tidak mengajar harus dipecat. Pemerintah daerah seharusnya memberikan gaji kepada para guru-guru yang mengajar saja. Apabila pemerintah daerah memberikan upah/gaji kepada para guru yang tidak mengajar, itu merupakan suatu dosa terhadap Tuhan dan terhadap masyarakat setempat (Papua). Kenyataan ini, saya telah melihat sendiri selama enam tahun di Kabupaten Mimika dan ini menjadi pengalaman hidupku yang sangat menyedikan karena melihat kebodohan guru-guru yang tidak mengajar.

Kabupaten mimika dan beberapa kabupaten terlambat menanggani pendidikan yang memadai

Kami melihat latar belakang kabupaten Timika bagian Tembagapura, dan timika pantai. Rata-rata membuka sekolah satu kampong satu sekolah SD, SMP tetapi Fasilitas kurang memadai sampai pada saat ini. Dan guru- guru tidak menetap di tugaskan oleh pemerintah daerah, upah/gaji setiap guru dua kali lipat dari pemerintah maupun PT PREEPORT Indonesia tetapi tidak mengajar dengan baik. Sebelum menjadi pegawai negeri mereka bertanya dalam diri bahwa saya berjanji untuk mengajar baik kota maupun pedalaman . Anak-anak generasi kedepan di pedalaman motivasi tinggi untuk ingin mengejar cita-cita mereka untuk membangun kampong halaman mereka. Tetapi guru-guru sekarang untuk mengejar jabatan dengan uang saja sehingga generasi kedepan hancur, Kalau ingin menjadi guru-guru yang benar-benar megabdi di setiap pedalaman agar generasi seterusnya bisa berkembang, guru-guru dulu benar-benar mereka mencintai generasi kedepan maka mereka mengajar dengan sungguh-sungguh sehingga sekarang sudah kenyataan banyak orang menjadi pejabat-pejabat yang ada di setiap daerah itu. Kami Mahasiswa/I meminta kepada pemerintah daerah harus membuka sekolah yang panen di sekitar kota mulai dari TK, SD, SMP, SMA/K langsung bangung dengan asrama tingkat bawa sampai atas agar mereka belajar dengan maksimal supaya dimana mereka menempu jenjang yang paling tinggi bisa menyelesaikan dengan baik, problem seperti itu bukan di kabupaten mimika saja terjadi tetapi saya pikir setiap kabupaten pegunungan tengah terjadi sampai saat ini, kapan bangun pendidikan yang memadai di tanah papua, bukan sekaran kapan lagi, bukan kita siapa lagi, kita tidak mengajar dengan baik kepada anak-anak kami tetap bodok terus maka itu tetap menindis oleh Provinsi Papua maupun pemerintah Negara Indonesia Tutur Melky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar